Sunday 25 May 2014

The Secret of Paddington Bear

Apakah kalian punya sahabat?

Sahabat dekat yang selalu kau ceritakan semua keluh kesah mu padanya?

Pertanyaan bodoh, pasti semuanya punya sahabat.
Baik yang muda, tua, anak-anak pasti semuanya memiliki sahabat.

Tapi bagaimana kalau sahabatku itu berbulu lembut, tingginya tak lebih dari 20cm dan berisi kapas?

Ya, maksudku memang boneka. Sahabat ku, boneka. BO-NE-KA.

Namanya Paddy, dia adalah boneka Paddington Bear yang ku dapat dari teman ku yang ada di London untuk hadiah ulang tahun ku.

Memang, saat aku mendapatkannya, Paddy hanyalah boneka biasa. Boneka beruang biasa yang terus tersenyum dan tak bisa bergerak dengan sendirinya.
Namun sebuah keajaiban terjadi.

Malam itu, aku masih terjaga. Menatap langit-langit kamar ku dalam gelap sembari memeluk Paddy. Entah kenapa aku tak bisa tidur malam itu, dan untunglah aku tak tidur malam itu. Karena, aku bisa menyaksikan sebuah keajaiban. Keajaiban di mana aku melihat, mendengar dan merasakan kehidupan dari Paddy, boneka beruang ku.

Ya, ia hidup! Hidup seperti kita! Berbicara, bergerak dan mendengar.
Ia menyapa ku, tersenyum pada ku dan memeluk hidung ku.

"Hello! I'm Paddy!" Ujarnya riang

Tentu saja aku kaget, jujur aku kaget. Namun, ku lihat... Hey, dia.... hidup! dia... menyapa ku... dia tersenyum.
Agak ragu pun aku menyapanya balik dengan senyum yang kaku.
Ku rasa ia bisa merasakan ketegangan dalam diri ku.

"Hey! It's okay! I'm not going to bite you! I'm your friend remember?" Katanya lagi dengan senyuman lebar sembari terkikik kecil.

Entah kenapa, aku merasa aneh. Perasaan ini seperti saat aku bertemu dengan teman lama ku. Teman yang sudah ku harapkan untuk bertemu lagi setelah sekian lamanya. Langsung saja aku memeluknya, erat sambil meneteskan air mata. Aku tak mampu berkata apa-apa padanya. Aku hanya bisa memeluknya dan menangis dalam diam.

"Umph! Sorry! Do- umph! Do you mind? Ugh- I- Ugh can't-- "

Secepatnya pun aku melepas pelukanku dan menaruhnya di atas bantal ku.

"So- sorry. I- I was too- I" Jawabku terbata-bata tak tahu harus berkata apa padanya.
"Hey! It's okay! Why are you crying? Smile please? That's my job, you know? To make people smile!" Balasnya lagi sembari memamerkan senyum lebarnya.

Mendengarnya, aku benar-benar tersentuh. Boneka yang selama ini aku tatap, aku peluk dan tempat aku bercerita sebenarnya memang mendengarkan ku!

Setelah cukup lama kami berbincang dan memperkenalkan diri lagi. Akhirnya Paddy pun memintaku untuk tidur. Karena ia tahu besok aku harus pergi ke sekolah.

Dan esoknya, saat suara alarm membahana di kamar ku, saat aku membuka mataku dan dengan terpaksa harus siap untuk hari ini, aku teringat lagi tentang kejadian semalam. Buru-buru aku mencari keberadaan Paddy yang sudah entah terlempar ke mana. Dan aku menemukannya di bawah selimut ku. Aku menatapnya, menggoyangkannya, berharap ia akan mengedipkan matanya dan tersenyum lagi seperti semalam. Tapi nihil. Awalnya ku kira itu hanya mimpi, namun aku sangat yakin kalau itu nyata! Dengan berat hati pun aku meletakkan Paddy di atas bantal dan pergi bersiap untuk ke sekolah.

Malamnya pun, aku masih terjaga. Menunggu Paddy untuk hidup lagi seperti semalam. Namun kali ini dengan keadaan kamar yang terang. Dan benar, Paddy mengedipkan matanya dan duduk. Menyapaku lagi dan menanyakan kabar ku.

Kejadian itu terus berlangsung hingga saat ini. Setiap tengah malam, Paddy akan bangun dan mengobrol dengan ku.

Ia juga menceritakan banyak hal tentang London, tempat di mana ia berasal. Memang, Paddy tinggal di Paddington Station. Bersama dengan keluarganya, menunggu saatnya mereka terpilih dan dibawah pulang untuk melakukan tugasnya, memberikan senyuman kepada setiap orang yang memilikinya.

Karena memang pada dasarnya, Paddy adalah seorang boneka penjelajah. Oleh karenanya, setiap Paddington Station mulai sepi dan tutup, Paddy dan keluarganya yang lain akan bertualang ke dunia luar, tapi ada yang hanya sekedar tinggal dan mengobrol dengan yang lain.

Paddy juga bercerita padaku, sebagaimana besar dan indahnya Big Ben, bagaimana agung dan megahnya Buckingham Palace dan tempat-tempat lainnya di London. Menurut ceritanya, Paddy sudah pernah mengunjungi banyak tempat-tempat di London, Baker Street, The Beatles Museum dan Stasiun Kereta Api King's Cross. Oh dan tak hanya tempat-tempat itu! Paddy juga pernah mengunjungi Stadion Stamford Bridge! Dan berbagai macam Stadion sepak bola di Inggris! Bayangkan saja, sebuah boneka beruang, atau beberapa boneka beruang berkeliaran di Inggris pada malam hari! Mereka pasti pintar menyamar ya!

Mendengar cerita Paddy, diri ku sendiri yang memang sudah tergila-gila pada Inggris dari dulu ini pun kegilaannya menjadi jadi!

Setiap malam pun aku masih mendengar ceritanya, tak peduli kalau cerita itu sudah diceritakannya.

Suatu malam, saat aku sudah tertidur, aku tiba-tiba terbangun dan melihat Paddy sedang berada di atas lemari buku dan melihat foto keluarga ku. Pelan-pelan aku mendekatinya dan menyapanya lembut.

"Hey, Paddy. You... Miss your family?" tanya ku lembut.

Paddy tidak mengalihkan pandangannya dari bingkai foto itu, namun ia hanya menganggukkan kepalanya.
Aku pun tersenyum kecil dan membalikkan tubuh Paddy pelan.

"Paddy... I promise, I'll bring you back to London, your home.. To see your family."

Untuk pertama kalinya, aku melihat kilauan kecil dari manik hitam Paddy. Ya, Paddy menangis. Ia tersenyum dan menganggukan kepalanya pada ku.

Aku tahu, untuk membawa Paddy kembali itu membutuhkan waktu yang lama. Bahkan Paddy sendiri pun sadar akan itu.

Namun suatu hari, aku menemukan secercah cahaya. Aku menemukan event #InggrisGratis ini. Tentu saja aku senangnya bukan kepalang! Akhirnya aku menemukan cara untuk mewujudkan mimpiku dan membawa Paddy kembali!

Sekarang ini, aku masih terjaga, ditemani Paddy yang sedari tadi duduk di depan Laptop ku, menyemangati dan menemani ku menyelesaikan enteri ketiga yang sudah ku tulis untuk memenangkan #InggrisGratis ini.

Tentu saja, selain untuk membawa pulang Paddy dan menemui keluarganya, aku juga ingin melihat dengan mata kepala ku sendiri keindahan Inggris. Apakah Inggris itu seperti yang diceritakan Paddy dan seperti yang ku baca di Internet? Semoga saja, Inggris memang sekeren dan sehebat yang ku bayangkan.

Salam, Paddy dan C. :) Xx

1 comment:

  1. Good luck :)

    http://clumsyliciouskitchen.wordpress.com/2014/05/30/england-the-dream-of-a-liverpool-and-harry-potter-fan/

    ReplyDelete